Tentara Inggris Jadi Korban di Jalanan

                                   

                                          
  
      Kasus pembunuhan Rigby mengundang perhatian besar dari seluruh dunia. 

Pemakaman dengan tata cara militer penuh akan diselenggarakan untuk tentara korban pembunuhan sadis Woolwich terhadap Fusilier Lee Rigby di Manchester Inggris, hari ini.

Jenazah tentara muda berusia 25 tahun ini disemayamkan di sebuah gereja setempat semalam dan dijaga aparat militer Inggris sebelum dimakamkan.

Dua warga London, Michael Adebolajo dan Michael Adebowale, dituding menjadi pelaku pembunuhan Rigby setelah terekam kamera mengatakan pembunuhan itu "sebagai balasan atas pembunuhan militer Inggris terhadap warga Muslim" .

Aksi pembunuhan itu juga sempat diduga mempunyai kaitan dengan kasus yang mirip di Paris, Prancis, hanya berselang waktu yang berdekatan di bulan Mei.

Keluarga almarhum menyatakan terimakasih kepada "seluruh dunia" yang memberi "dukungan luar biasa" kepada mereka setelah kematian Rigby.

Kepada wartawan, ayah tiri Rigby, Ian Rigby mengatakan: "Saya rasa hari ini harus menjadi perayaan kenangan hidup Lee, bagaimana dia begitu berarti untuk kita."

Pria muda yang sudah menikah itu dilukiskannya sebagai "sosok yang periang dan begitu lah semestinya dia dikenang."
                                                                                                     
Catatan Sejarah

Catatan Sejarah



            Ahli sejarah mendapatkan informasi mengenai masa lampau dari berbagai sumber, seperti catatan yang ditulis atau dicetak, mata uang atau benda bersejarah lainnya, bangunan dan monumen, serta dari wawancara (yang sering disebut sebagai "sejarah penceritaan", atau oral history dalam bahasa Inggris). Untuk sejarah modern, sumber-sumber utama informasi sejarah adalah: foto, gambar bergerak (misalnya: film layar lebar), audio, dan rekaman video. Tidak semua sumber-sumber ini dapat digunakan untuk penelitian sejarah, karena tergantung pada periodeyang hendak diteliti atau dipelajari. Penelitian sejarah juga bergantung pada historiografi, atau cara pandang sejarah, yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Ada banyak alasan mengapa orang menyimpan dan menjaga catatan sejarah, termasuk: alasan administratif (misalnya: keperluan sensus, catatan pajak, dan catatan perdagangan), alasan politis (guna memberi pujian atau kritik pada pemimpin negara, politikus, atau orang-orang penting), alasan keagamaan, kesenian, pencapaian olah raga (misalnya: rekor Olimpiade), catatan keturunan (genealogi), catatan pribadi (misalnya surat-menyurat), dan hiburan.
Namun dalam penulisan sejarah, sumber-sumber tersebut perlu dipilah-pilah. Metode ini disebut dengan kritik sumber. Kritik sumber dibagi menjadi dua macam, yaitu ekstern dan intern. Kritik ekstern adalah kritik yang pertama kali harus dilakukan oleh sejarawan saat dia menulis karyanya, terutama jika sumber sejarah tersebut berupa benda. Yakni dengan melihat validisasi bentuk fisik karya tersebut, mulai dari bentuk, warna dan apa saja yang dapat dilihat secara fisik. Sedang kritik intern adalah kritik yang dilihat dari isi sumber tersebut, apakah dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.
Wawancara juga dipakai sebagai sumber sejarah. Namun perlu pula sejarawan bertindak kritis baik dalam pemilahan narasumber sampai dengan translasi ke bentuk digital atau tulisan.